Minggu, 19 April 2009

enterohepatik



HEPAR
1. anatomi ( vaskularisasi )
hepar menempati bagian terbesar ruangan dalam kuadran kanan atas perut. Permukaan superior, posterior dan anterior berhubungan dengan bagian bawah dari diafragma. Permukaan inferior hati tertutup oleh lapisan viseral peritoneum. Peritoneum ini dilanjutkan dengan lapis-lapis omentum minus dan lig. Falsiforme yang melanjut sampai permukaan inferior hati. Hati mempunyai 4 lobus, yaitu lobus kanan adalah lobus yang terbesar, lobus caudatus, lobus quadratus, dan lobus kiri. Daerah- daerah ini dibatasi oleh porta hepatis, yang mengandung vena porta, arteri hepatika dan saluran empedu. Lobus caudatus terletak di sebelah anterior dari porta hepatis, dan lobus kuadratus di sebelah posterior dari porta hepatis. Hepar mengandung lig. Teres hepatis yang melintas dari dinding depan perut ( umbilikus ) menuju porta hepatis ( vena porta kiri ) dan lig. Venosum, yang merupakan obliterasi pembuluh vena pada janin ( duktus venosum ) yang memintaskan darah plasenta melewati hati.
Grant Metode Anatomi berorientasi Pada Klinik. John V. Basmajian & Charles E. Slonecker. Ed. 11. jilid 1. FKUI
2. histologi
terdiri dari dua lobulus, yaitu lobulus anatomik dan fungsionil. Lobulus fungsionil terdiri atas segitiga kiernan sebagai titik tengah vena sentralis sebagai batas luar. Lobulus anatomik terdiri atas : vena centralis sebagai titik tengah yang mengalirkan darah ke vena sublobularis dan kemudian ke vena hepatika; parenchyn, hati yang terdiri atas selapis sel hati dan kanal empedu kecil-kecil; sinusoid yang berlapiskan sel kupffer; ruang disse yang terletak diantara sel hati dan sinusoid; segitiga kiernan sebagai batas luar lobulus.
Patologi. FKUI
3. fisiologi
Ø pembentukan empedu
Ø penyimpanan dan pelepasan karbohidrat
Ø pembentukan urea
Ø pembuatan protein plasma
Ø mempunyai banyak fungsi yang berhubungan dengan metabolisme lemak
Ø pentak-aktifan sejumlah hormon polipeptida
Ø pengurangan dan konjungasi hormon cortex adrenalis dan steroid gonad
Ø sintesis 25-hidroksikolekalsiferol
Ø detoksifikasi banyak obat dan toksin
Fisiologi Kedokteran. Ganong. EGC
A. untuk metabolisme
- hidrat arang : glikogen à glukose à as. Laktat (toksik) à glukose
- protein : pembentukan ureum dari amonia (toksik), dan deaminisasi asam amino
- lemak : emulsifikasi dan pencernaan lemak kholesterol serta pembentukan ester dari as. Lemak menjadi lemak tubuh
B. untuk memproduksi
- protein plasma : albumin, globulin
- empedu dan mengalirkannya ke dalam duodenum
C. penting untuk pembekuan darah, yaitu sumber daripada protombin, fibrinogen, dan mengabsorpsi vit K dengan garam empedu
D. untuk eritropoiesis
E. untuk detoksifikasi kuman, mineral, dan hormon
Patologi. FKUI
4. hubungannya dengan organ disekitarnya (pankreas, kandung empedu)
kandung empedu dan saluran empedu ekstrahepatik menghubungkan hati dengan tractus gastrointestinalis, sehingga merupakan penghubung penting sirkulasi enterohepatik. Dengan atau tanpa melalui kandung empedu maka empedu akan dialirkan melalui saluran empedu ini. Kandung empedu tidak vital dalam kehidupan, tanpa alat ini manusia biasanya tidak akan mengalami gangguan fisiologik
Patologi. FKUI
empedu dihasilkan oleh sel hati ke dalam saluran empedu, yaitu mengalir ke dalam duodenum. Di antara makan, orifisium duodenum duktus ini tertutup dan empedu mengalir ke dalam vesika fellea, tempat ia disimpan. Bila makanan memasuki mulut, sfingter sekeliling orifisium relaksasi; bila isi lambung memasuki duodenum, maka hormon CCK (kolesistokinin) dari mukosa usus menyebabkan vesika fellea berkontraksi. Duktus cystikus mendrainase vesika fellea, dan duktus hepatikus bersatu dengan duktus cystikus untuk membentuk duktus choledochus. Dan kemudian memasuki duodenum pada papila duodenum.
Fisiologi Kedokteran. Ganong. EGC
duktus pankreas dan empedu ( kadang-kadang melebar membentuk ampula, panjang 5mm ) bermuara ke dalam papila duodeni mayor, yang terletak pada sisi cekung duodenum sekitar 8 cm dari pilorus. Duktus pankreatikus asesorius bermuara ke dalam duodenum pada papila minor atau asesorius, 2cm di sebelah anterosuperior papila duodeni mayor.
Grant Metode Anatomi berorientasi Pada Klinik. John V. Basmajian & Charles E. Slonecker. Ed. 11. jilid 1. FKUI
PANKREAS
1. anatomi
beratnya sekitar 170 gram dan menyerupai huruf J atau tongkat rotan yang melengkung dan terletak serong. Bagian yang melengkung, atau tangkainya dikenal sebagai kepala pankreas ( caput, terletak di depan vertebra lmbalis 2 ), terletak di dalam cekungan duodenum, sementara badan pankreas ( naik sampai trunkus seliakus, di depan vertebra lumbalis 1 ) menyilang perut secara menyilang. Ekor pankreas ( cauda ) berdekatan dengan limpa dan membentang ke dalam lig. lienorenale. Kepala pankreas terproyeksi ke medial, di belakang pembuluh mesenterika superior, sebagai proc. Uncinatus. Duktus utama pankreas menyerupai tulang ikan haring lurus, sedangkan duktus-duktus kecil berasal dari duktus utama. Duktus ini berhubungan dengan duktus choledochus dan mengosongkan sekresi eksokrin pankreas ke dalam duodenum. Pankreas mempunyai 2 permukaan, yakni anterior dan posterior. Colon transversum melekat pada permukaan anterior badan dan ekor pankreas dengan perantaraan mesokolon transversum. Pankreas dikelilingi oleh berbagai bagian traktus gastrointestinal
Grant Metode Anatomi berorientasi Pada Klinik. John V. Basmajian & Charles E. Slonecker. Ed. 11. jilid 1. FKUI
2. fisiologi
campuran kelenjar eksokrin dan endokrin yang memproduksi enzim dan hormon pencernaan.
Histologi Dasar. L. Carlos Junqueira. EGC
3. histologi
KANDUNG EMPEDU
1. anatomi
kedudukan kandung empedu bervariasi terhadap kedudukan hati. Fundus kandung empedu terletak khas pada tepi lateral m. Rektus abdominis kanan, agak di bawah tepi kosta.
Grant Metode Anatomi berorientasi Pada Klinik. John V. Basmajian & Charles E. Slonecker. Ed. 11. jilid 1. FKUI
2. fisiologi
fungsi kandung empedu adalah untuk mengentalkan dan menyimpan empedu yang dibawa kepadanya dari hati melalui duktus cysticus, diantara waktu makan dan melepaskan empedu ke dalam usus lewat duktus cysticus selama makan.
Grant Metode Anatomi berorientasi Pada Klinik. John V. Basmajian & Charles E. Slonecker. Ed. 11. jilid 1. FKUI
Dalam vesika fellea, empedu dipekatkan oleh absorpsi air dan pengasaman empedu
Fisiologi Kedokteran. Ganong. EGC
Memekatkan empedu dengan penyerapan selektif daripada air, garam organik dan sedikit garam empedu, sehingga volumenya menjadi 1/5 – 1/10 daripada volume yang disekresikan oleh hati
Patologi. FKUI
3. histologi
BILIRUBIN
1. pembentukan bilirubin
pembentukan bilirubin dari degradasi Hb ( kira-kira 8 gr seharinya ) dimulai dengan penghancuran eritosit pada akhir kehidupannya. Hal ini terjadi dalam susunan retikuloendotelial. Tempat utama katabolisme Hb ialah sumsum tulang, hati dan limpa.
Terdapat 2 teori :
a. teori klasik
Hb à (tanpa globulin) hematin à (tanpa Fe) protoporfirin à (oksidasi isomerisasi) biliverdin à (reduksi) bilirubin
b. teori lemberg
Hb à (oksidasi) choleglobin à (tanpa Fe dan protein) biliverdin à (reduksi) bilirubin
Heme dapat dibentuk oleh oleh penghancuran eritrosit muda, beberapa enzim seperti sitokhrom, katalase dan peroksidase dapat pula menjadi sumber pigmen empedu, walaupun tdk banyak. Produksi bilirubin berkisar 100-200mg sehari
Patologi. FKUI
2. metabolisme bilirubin
terdapat 5 faktor penting :
a. pembentukan
pembentukan bilirubin dari degradasi Hb ( kira-kira 8 gr seharinya ) dimulai dengan penghancuran eritosit pada akhir kehidupannya. Hal ini terjadi dalam susunan retikuloendotelial. Tempat utama katabolisme Hb ialah sumsum tulang, hati dan limpa.
Heme dapat dibentuk oleh oleh penghancuran eritrosit muda, beberapa enzim seperti sitokhrom, katalase dan peroksidase dapat pula menjadi sumber pigmen empedu, walaupun tdk banyak. Produksi bilirubin berkisar 100-200mg sehari
b. pengangkutan
unconjungated bilirubin tdak larut dalam air dan terdapat dalam larutan karena terikat albumin, dan sebagian kecil saja kepada alpha 1 - globulin
c. penyerapan
mula-mula dipekatkan kemudian berjalan menuju mikroskom untuk dikonjungasi
d. konjungasi
konjungasi bilirubin terdiri dari ± 90 % atas bilirubin diglukuronida selebihnya bilirubin monoglukuronida
e. ekskresi
bilirubin glukuronida lalu dipekatkan pada selaput sel yang berhadapan dengan kanalikulus dan diekskresikan ke dalam kanal empedu
SRE hati
Hb B1 (dalam darah mengandung protein) B2 (konjungasi dengan
Usus dan reduksi
as. Glukuronic transferase sehingga larut dalam air) urobilinogen (tidak berwarna) dikeluarkan sebagai sterkobilinogen atau sterkobilin bila kena udara atau masuk ke dalam kanal empedu dan melalui darah kembali ke hati atau ginjal (dikeluarkan sebagai urobilinogen atau urobilin bila kena udara)
Patologi. FKUI
3. perbedaan bilirubun konjungasi dan tidak konjungasi
bilirubin tidak terkonjungasi :
a. mempunyai afinitas terhadap otak ( toksik )
b. tidak mewarnai jaringan lain
c. tidak larut dalam air
d. bilirubin indirect
e. hemobilirubin
bilirubin terkonjungasi
a. tidak mempunyai afinitas terhadap otak
b. mewarnai jaringan lain
c. larut dalam air
d. bilirubin direct
e. cholebilirubin
Patologi. FKUI
4. faktor-faktor yang menyebabkan naiknya kadar bilirubin
a. kelebihan produksi ( anemia hemolitik )
b. penurunan albumin bilirubin ke dalam sel hati
c. gangguan pengikatan protein atau konjungasi intrasel
d. gangguan sekresi bilirubin ke dalam canaliculi bilifer
e. obstruksi duktus bilifer intrahepatik atau ekstrahepatik
( a-d ), bilirubin bebas meningkat
e, bilirubin dikonjungasi di dalam plasma yang meningkat
Fisiologi Kedokteran. Ganong. EGC
a. pembentukan bilirubin secara berlebihan
b. gangguan pengambilann bilirubin tak terkonjungasi oleh hati
c. gangguan konjungasi bilirubin
d. penurunan ekskresi bilirubin terkonjungasi dalam empedu akibat faktor intrahepatik dan ekstrahepatik yang bersifat obstruksi fungsional atau mekanik
a-c, hiperbillirubinemia tak terkonjungasi
d, hiperbilirubinemia terkonjungasi
Patofisiologi. Sylvia. Buku 1. EGC

5. patologi
ikterus : bila bilirubin bebas atu dikonjungasu tertimbun di dalam darah, sehingga kulit, sklera, dan membrana mukosa berubah menjadi kuning. Dan biasanya dapat dideteksi bila bilirubin plasma total lebih dari 2 mg/dL
Fisiologi Kedokteran. Ganong. EGC
Ikterus : gejala kuning karena pigmen empedu yang dapat terlihat pada plasma, kulit, selaput lendir penderita. Sering gejala ikterus merupakan satu-satunya manifestasi penyakit hati.
Klasifikasi ikterus :
· ikterus hemolitik / prehepatik
ditemukan pada penyakit yang disertai dengan hemolisis eritrosit, misal :
- anemia hemolitik didapat
- sickle cell anemia
- malaria
- thalasemia
- keracunan, dsb
pada penyakit ini terdapat bilirubin indireck yang meningkat akibat pembentukan yang berlebihan sehingga sel hati tidak dapat mengolahnya
· ikterus hepatoseluler / parenchym
ditemukan pada penyakit yang disertai dengan kerusakan hati, misal :
- hepatitis virus
- penyakit weil
- keracunanm, dll
yang meninggi adalah B1 dan B2; B1 meninggi karena fungsi sel hati terganggu; B2 meninggi akibat glukuronil transferase dan UDPGA (uridine diiphosphoglucuronic acid) yang keluar dari sel hati mati
· ikterus obstruktif / posthepatik
biasanya disebabkan oleh batu, radang atau neoplasma, misal :
- batu dalam duktus choledochus
- cholangitis
- tumor saluran empedu, dsb
Patologi. FKUI
Perubahan patologis pada penyakit hati, kandung empedu, dan pankreas dapat dibagi menjdi 3 jenis : peradangan, fibrosis, dan neoplasma.
Peradangan : hepatitis, kolesistitis, pankreatitis
Fibrosis : sirosis hati dan peradangan kronik
Neoplasma : tumor primer hati
Patofisiologi. Sylvia. Buku 1. EGC

1 komentar: